Penyerangan terhadap sejumlah gereja di Mesir menumbuhkan rasa takut bagi umat Kristen di negara yang masih menghadapi perang berdarah tersebut. Para pendukung Morsi menjadi ancaman bagi keberadaan mereka.
Kemarahan pendukung Morsi terjadi sejak Rabu (15/8) dengan sasaran sedikitnya 25 gereja. Selain itu, mereka juga menargetkan penyerangan terhadap sekolah Kristen, toko-toko dan rumah-rumah pribadi milik Umat Kristen di 27 provinsi di Mesir. Hingga kini, umat Kristen Mesir masih belum berani keluar rumah.
Insiden ini dinilai sebagai serangan balas dendam terhadap kaum minoritas atas dukungan tergulingnya Mohammad Morsi. Kejadian ini pun mengundang kecaman dari sejumlah pihak baik dari persekutuan gereja serta pemerintah Mesir. Mneteri Pertahanan Mesir Jenderal Abdel Fattah al-Sisi segera membangun gereja yang telah dirusak.
Tindakan balas dendam atas dasar kebencian hanya akan memperburuk kondisi. Pemerintahan yang bersih sangat dibutuhkan untuk mengubah sinisme agama ditengah bangsa yang rawan konflik ini.
Baca Juga Artikel Lainnya:
Sejumlah Gereja dan Rumah Umat Kristen di Mesir Dibakar
Gereja Buka Pusat Makanan Untuk Kaum Miskin]
Sebuah Survei Temukan Hubungan Antara Perokok dan Kehadiran di Gereja
Missionaris Tawanan Korea Ini Jatuh Sakit
Hakim Putuskan Ganti "Messiah" dari Nama Seorang Bayi
TUHAN Menolongku Melunasi Biaya Kuliah!
Sumber : Tribunnews.com | Jawaban.com | Lori